Pepaga (Bali)

Pepaga biasanya dapat dibuat oleh setiap orang dewasa. Jadi tidak mutlak dikerjakan oleh orang-orang tertentu saja.

Pepaga di dalam teater tradisional Calonarang adalah memiliki fungsi praktis dan estetis. Fungsi praktisnya adalah sebagai alat yang mudah dikerjakan dan praktis juga sebagai alat pengusungan mayat-mayatan. Sedangkan fungsi estetisnya adalah terlihat pada bentuk dan hiasan dari pepaga yang sesuai dan serasi dengan suasana episode cerita yang ditampilkan.

Dalam teater tradisional Calonarang, pepaga ini dipakai pada saat episode yang menceritakan upacara penguburan mayat.

Pepaga dipakai sebagai alat untuk mengusung mayat ke kuburan oleh beberapa pemain (empat orang pemain) yang berperan sebagai anggota masyarakat yang tertimpa kematian.

Penggunaan pepaga baik di dalam teater Calonarang maupun di dalam upacara kematian yang sebenarnya masih tetap dipakai dan berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Sebagai contoh perkembangan pepaga ini dapat dikemukakan misalnya di daerah-daerah tertentu khususnya di kota-kota. Pepaga tidak semata-mata dibuat dari bambu tetapi juga dibuat dari bahan kayu dengan hiasan yang beraneka ragam (memakai kertas emas, kertas minyak dan beberapa cat pewarna).

Sumber:
Triguna, Ida Bagus Gde Yudha, dkk,. 1994. Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Bali. Denpasar: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Keraton Surosowan

Archive