Desa Ciranggem

Letak dan Keadaan Alam
Desa Ciranggem secara administratif berada dalam wilayah Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang. Secara geografis, desa ini sebelah utara berbatasan dengan Desa Jemah; selatan berbatasan dengan Desa Mekarasih, timur berbatasan dengan Desa Cisampih, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Sukakersa. Topografinya berada pada dataran rendah, berkentinggian antara 200-300 meter di atas permukaan air laut, dengan kemiringan antara 25°-40°.

Jarak Desa Ciranggem dengan pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Gedung Sate) kurang lebih 68 kilometer. Sedangkan, dengan pusat pemerintahan Kabupaten Sumedang kurang lebih 48 kilometer. Kemudian, dengan pusat pemerintahan Kecamatan Jatigede kurang lebih 12 kilometer ke arah selatan.

Secara keseluruhan, Luas Desa Ciranggem mencapai 1.200 ha, dengan rincian: pemukiman penduduk (106 ha), pekarangan (20 ha), perkantoran pemerintah (3 ha), pekuburan 2 ha, sawah irigasi ½ teknis (125 ha), sawah tadah hujan (175 ha), tegalan (150 ha), tanah kas desa (179 ha), perkebunan (40 ha), fasilitas olahraga (1 ha), hutan lindung (100 ha), hutan produksi (80 ha), dan lain-lain (220 ha) (Profil Desa Ciranggem 2013).

Kependudukan
Penduduk Desa Ciranggem berjumlah 2.822 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 943. Jika dilihat berdasarkan jenis kelaminnya, jumlah perempuannya mencapai 1.453 jiwa (51,49%) dan penduduk berjenis kelamin laki-laki 1.369 jiwa (48,51%) (Profil Desa Ciranggem 2013).

Pola Pemukiman
Pemukiman penduduk Desa Ciranggem umumnya berjajar dan menghadap ke jalan. Arah rumah yang berada bukan di pinggir jalan pun mengikuti yang ada di pinggir jalan. Jumlah rumah yang ada di desa tersebut 941 unit. Dari ke-941 unit rumah tersebut, 621 unit diantaranya berbentuk rumah permanen (berdinding tembok, beratap genteng, dan berlantai semen atau keramik). Sisanya, ada yang hanya sebagian berdinding tembok, kayu/papan, dan bambu (321 rumah). Jarak antarrumah bergantung daerah pemukimannya. Di daerah yang dekat dengan kantor desa umumnya jarak antarrumah berdekatan. Namun, semakin ke arah persawahan dan perladangan jarak itu semakin renggang atau jauh.

Mata Pencaharian
Jenis-jenis mata pencaharian yang digeluti oleh warga masyarakat Desa Ciranggem cukup beragam, tetapi sebagian besar bertumpu pada sektor pertanian, sebagaimana lazimnya sebuah desa. Selebihnya, ada yang bekerja sebagai pegawai negeri di berbagai instansi pemerintah, seperti: kelurahan, kecamatan, pemerintah daerah, dan lain sebagainya. Kemudian, ada juga yang menjadi pedagang keliling, montir, dukun kampung, dan lain sebagainya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Desa Ciranggem tahun 2013 menunjukkan bahwa sebagian besar warga masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, baik petani pemilik sawah/ladang (668 orang) maupun buruh (245 orang). Urutan ketiga adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta pensiunan PNS/TNI/Polri sejumlah 30 orang. Selanjutnya, adalah tukang kayu (40 orang), tukang batu (10 orang), pedagang keliling sejumlah 9 orang, penjahit sejumlah 6 orang, pembuat kue sejumlah 4 orang, montir dan dukun kampung terlatih masing-masing sejumlah 3 orang, seorang tukang rias, dan seorang anggota TNI aktif.

Pendidikan dan Kesehatan
Sarana pendidikan yang terdapat di Desa Ciranggem hanya berupa satu buah Taman Kanak-kanak, 3 buah Sekolah Dasar, 1 buah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, dan satu buah Madrasah (MDA). Taman kanak-kanak di desa ini menampung 13 siswa dengan jumlah pengajar sebanyak 2 orang, Sekolah Dasar menampung 261 siswa dengan jumlah tenaga pengajar sebanyak 24 orang, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama menampung 243 siswa dengan jumlah tenaga pengajar sebanyak 19 orang, dan MDA menampung 23 siswa dengan tenaga pengajar berjumlah 3 orang.

Gambaran di atas menujukkan bahwa sarana pendidikan yang dimiliki oleh Desa Ciranggem hanya sampai Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SLTP). Adapun tingkat pendidikan yang dicapai oleh warga masyarakat Ciranggem sebagian besar SD/sederajat (1.031 orang). Sebagian lainnya yang jumlahnya cukup besar adalah tamatan SLTP/sederajat (229 orang) dan tamatan SLTA/sederajat (236 orang). Sedangkan, yang menamatkan Akademi/Perguruan Tinggi hanya 58 orang.

Sementara untuk sarana kesehatan hanya ada satu unit Puskesmas Pembantu, 28 unit Dasawisma, dan tiga unit Posyandu dengan tenaga medis sebanyak 2 orang (seorang bidan dan seorang perawat), 15 orang kader Posyandu aktif, 65 orang kader Dasawisma aktif, dan 15 orang kader kesehatan lainnya. Selain itu, ada juga tiga orang dukun bersalin terlatih atau paraji yang siap membantu kaum perempuan dalam proses melahirkan.

Agama dan Kepercayaan
Seluruh penduduk Desa Ciranggem menganut agama Islam. Ada korelasi positif antara jumlah pemeluk agama ini dengan jumlah sarana peribadatannya. Hal itu tercermin dari banyaknya sarana peribadatan yang berkaitan dengan agama Islam, yaitu 3 buah mesjid dan 12 buah mushola.

Organisasi Pemerintahan dan Kemasyarakatan
Pemerintahan Desa Ciranggem terdiri dari Pemerintah Desa dan BPD. Pemerintah Desa yang mencakup tiga dusun serta 6 Rukun Warga dan 28 Rukun Tetangga ini dipimpin oleh seorang Kepala Desa (kuwu) dan perangkat desa (sekretaris desa/juru tulis/ulis, Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat, Kepala Urusan Pemerintahan, Kepala Urusan Keuangan, dan Kepala Urusan Umum). Sementara, BPD atau Badan Permusyawaratan Desa adalah perwakilan penduduk yang dipilih berdasarkan musyawaraf-mufakat yang terdiri dari Ketua Rukun Warga, pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama, atau pemuka masyarakat lainnya. BPD adalah sebuah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintah desa. Adapun susunan pengurusnya adalah: Karta (Ketua), Wisman (Wakil Ketua), Yaya (Sekretaria), dan anggota (Akur, Kardin S., Wasma, Carta, Casman, Lili Rahmat).

Selain kedua oraganisasi pemerintahan tersebut, terdapat juga organisasi kemasyarakatan seperti: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebanyak 15 orang kader, Karang Taruna berpengurus 9 orang, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) berpengurus 9 orang, 3 unit kelompok tani berpengurus 9 orang, 3 unit lembaga adat berpengurus 9 orang, 6 unit organisasi keagamaan berpengurus 18 orang, 28 kelompok gotong royong beranggotakan 84 orang, satu kelompok BUMDES, dan sebuah Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD). (Ali Gufron)
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Keraton Surosowan

Archive