Lincolin Arsyad

Lincolin Arsyad adalah intelektual asal Lampung Barat yang mampu menembus jajaran ekonom elite pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Posisi yang prestisius bagi laki-laki kelahiran Liwa, 21 Juli 1958 ini diraih berkat kerja keras, ketekunan, serta peran orang tua yang mengutamakan pendidikan sebagai bekal hidup. Semenjak kecil (sekolah dasar), Arsyad telah dituntut untuk selalu belajar dan terus belajar agar dapat menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Bagi ayah Arsyad, M. Arsjad Siradji, ilmu pengetahuan merupakan bekal yang sangat penting dalam mengarungi kehidupan. Bekal ini jauh lebih penting dan berharga ketimbang limpahan warisan harta benda yang apabila tidak dijaga akan habis begitu saja. Dengan berbekal ilmu pengetahuan yang dimiliki, Arsyad Siradji yang pernah menjadi anggota DPRD Lampung dari Parmusi itu yakin bahwa seseorang dapat mengarungi segala rintangan dan tantangan dalam kehidupan.

Motivasi yang diberikan oleh Sang Ayah ternyata berdampak positif bagi pemikiran Lincolin. Setelah menamatkan pendidikan menengah pertamanya di SMPN 2 Tanjungkarang, Lincolin hijrah ke Yogyakarta untuk melanjutkan ke SMA Muhammadiyah 1. Lulus dari Muhammadiyah 1, dia lalu meneruskan lagi ke Universitas Gadjah Mada di Bulaksumur. Di universitas itu Lincolin memilih menimba ilmu di Fakultas Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Pembangunan karena dia sangat mengidolakan tiga ekonom senior Indonesia, yaitu: Prof. Sumitro Djojohadikusumo, Prof. Widjojo Nitisastro, dan Prof. Mubyarto (Wardoyo, dkk: 2008).

Tahun 1982 Lincolin lulus sarjana muda dan mendapat gelar Bsc. Oleh karena dia tetap melanjutkan ke jenjang Strata 1 dan dapat menunjukkan prestasi dalam studinya, maka pada tahun 1984 lulus serta mendapat gelar Drs pada tahun berikutnya. Setelah mendapat gelar, Lincolin pun melamar bekerja pada fakultas tempatnya menimba ilmu dan diterima sebagai dosen Fakultas Ekonomi UGM pada tahun 1985. Semenjak itu, karir suami dari Ine Maria Arsyad dan ayah dari Vania Gita Pratiwi Arsyad, Avecinna Caesary Arsyad, dan Gibran Erlangga Arsyad ini secara perlahan mulai menanjak.

Agar lebih menunjang karir, Lincolin lebih memperdalam ilmu ekonominya dengan melanjutkan pendidikan ke University of Pennsylvania di Philadelphia, Amerika Serikat, dari bulan Januari 1988 hingga lulus tahun 1990 dan mendapat gelar M.Sc dalam bidang Energy Management. Pulang dari Amerika Serikat, secara bertahap Lincolin mendapat sejumlah posisi penting baik di lingkungan kampus UGM maupun lembaga pemerintah lainnya. Posisi tersebut diantaranya adalah: (1) staf pengajar program Magister Manajemen (1990-sekarang); (2) Konsultan Bappeda Daerah Istimewa Yogyakarta (1991-1992); (3) Kepala Divisi Struktur dan Kebijakan Industri, Pusat Antar-Universitas (PAU) UGM (1990-1992); (4) Konsultan Balitbang Depdagri (1994-1995); (5) Wakil Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Ekonomi FE UGM (1995-2000); dan (6) Deputi Direktur Bidang Akademik Magister Ekonomika Pembangunan UGM (2004-2005) (Wardoyo, dkk: 2008).

Di sela-sela kesibukannya sebagai Deputi Direktur Bidang Akademik Magister Ekonomika UGM, Lincolin melanjutkan lagi studinya hingga jenjang Strata 3. Adapun lembaga pendidikan yang dipilihnya adalah School of Business Economics, Flinders University, Adelaide, Australia. Lincolin lulus tahun 2005 dan mendapat gelar Ph.D dengan disertasinya yang berjudul Assessing the Performance and Sustainability of Microfinance institution: The Case of Village Credit Institution of Bali.

Sesuai dengan judulnya, disertasi Lincolin terpusat pada masalah pembangunan daerah dan pengembangan lembaga keuangan mikro dengan fokus kajian pada upaya pengentasan kemiskinan dan advokasi pada rakyat kecil. Dia terobsesi memberantas kemiskinan melalui optimalisasi lembaga-lembaga keuangan mikro. Dari pengamatannya sejak tahun 1993, Lincolin meyakini masyarakat miskin dapat meningkatkan derajat kehidupannya menjadi lebih baik apabila diberi kesempatan yang memadai. Salah satu caranya adalah dengan membentuk lembaga keuangan mikro. Apabila keduany saling mengisi, warga miskin dapat melepaskan diri dari belenggu kemiskinan, sedangkan lembaga keuangan mikro pun dapat memetik keuntungan dan menjadi lembaga yang kuat.

Di daerah Bali lembaga keuangan mikro yang dapat berkembang baik adalah Lembaga Perkreditas Desa (LPD). Ide pendirian lembaga ini muncul dari, untuk, dan dikelola oleh masyarakat sendiri yang tidak lepas dari aspek budaya dan adat istiadat Bali. Hampir seluruh masyarakat Bali masih memegang teguh adat istiadat. Dengan adanya adat istiadat yang kuat, peran pemerintah pun tidak perlu banyak ikut campur dalam operasional LPD, tetapi cukup melindungi melalui peraturan daeran dan memfasilitasinya saja.

Selain mengkhususkan diri pada keuangan mikro, Lincolin juga sangat intens menganalisis kebijakan pemerintah terkait daya saing investasi. Lincolin berpendapat bahwa turunnya daya saing Indonesia dalam menarik investor asing karena regulasi pemerintah yang kurang mendukung iklim investasi, serta tidak adanya kepastian hukum terhadap berbagai penyimpangan berupa maraknya pungutan liar. Bahkan kebijakan politik pemerintah juga memiliki andil dalam penurunan daya saing investasi karena dampak dari pergantian sejumlah menteri atau pejabat negara yang mengakibatkan kepercayaan investor asing turun. Sedangkan dari aspek eksterdal, dapat dilihat bagaimana kini Vietnam sudah menjadi investor dan memiliki tenaga kerja produktif yang murah, sementara Indonesia kurang menjanjikan.

Minat pada lembaga keuangan mikro dalam ekonomi pembangunan, ekonomi kelembagaan, serta ekonomi bisnis ini membawa Lincolin masuk dalam berbagai organisasi ekonomi bertaraf nasional dan internasional, menempati berbagai posisi prestisius, menghasilkan puluhan karya ilmiah, serta meraih sejumlah penghargaan. Adapun organisasi tingkat nasional dan internasional yang diikutinya adalah: anggota Majelis Dikti dan Litbang PP Muhammadiyah (1991-1994 dan 2005-2010); Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI); dan International Association of Energy Economist (IAEE) (acadstaff.ugm.ac.id).

Sedangkan posisi prestisius setelah menjabat sebagai Deputi Direktur Bidang Akademik Magister Ekonomika Pembangunan UGM adalah: Direktur Program Magister Ekonomika Pembangunan UGM (Januari 2006-Aril 2007); Wakil Dekan Bidang Akademik FEB UGM (April-Oktober 2007); Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM; dan Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) cabang Yogyakarta periode 2010-2013. Lincolin dipilih sebagai ketua ISEI Yogyakarta secara aklamasi berdasarkan hasil Rapat Anggota Cabang ISEI di ruang sidang MM UGM (mm.feb.ugm.ac.id).

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah curriculum vitae dari Lincolin Arsyad yang dikutip dari acadstaff.ugm.ac.id:
Education Background
1. Doctor, School of Business Economics, Flinders University, Adelaide, Australia, January 2001-January 2005, Thesis : Assessing the Performance and Sustainability of Microfinance Institution: The Case of Village Credit Institution of Bali
2. Master, Energy Management and Policy, The Graduate School of Social Sciences, University of Pennsylvania, Philadelphia, United States, January 1988 - January 1990, Thesis : -
3. Undergraduate, Bachelor Degree in Economics, Department of Economics, Universitas Gadjah Mada, Indonesia, August 1981 - August 1985, Thesis : -

Research Cluster/Group
1. Development Economics

Award
1. Modal Lecturer, Faculty of Economics, Gadjah Mada University, 1998
2. Third place winner in P4 Seminar, non, 1996
3. Modal Student, Faculty of Economics, Gadjah Mada University, 1984

Work Experience
1. Board of Director , January 2009 - January 2009, Magister Of Economics Development, Faculty of Economics and Business, Universitas Gadjah Mada.
2. Director of Graduate Program, January 2006 - Present, Graduate Program in Development Economics.
3. Vice Director for Academic Affair, January 2004 - January 2005, Graduate Program in Development Economics, Faculty of Economics, Gadjah Mada University, Yogyakarta.
4. Vice Director, January 1995 - January 2000, The Center for Research and Economic Development, Faculty of Economics, Gadjah Mada University, Yogyakarta
5. Consultant, January 1991 - January 1992, Board of Regional Development Planning
6. Lecturer, January 1990 - Present, Master of Management Program, Development Economics Page Program, and Postgraduate School of Economics.
7. Head of The Division of Structure and Industrial P, January 1990 - January 1992, Inter University Center (IUC), Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia.
8. Lecturer, March 1985 - Present, Faculty Economics and Business, Gadjah Mada University.

Research Supervision
1. Sekartaji, Angelica Dyah, Analisis perbedaan kinerja industri kerajinan yang clustered dan unclustered , Undegraduate, January 2005 - January 2005.
2. Ariyanti, Zita Kusuma, Pengaruh Modal Sosial terhadap Produktivitas Tenaga Kerja: studi kasus PT Pagilaran, Batang, Jateng , Undegraduate, January 2008 - January 2008.
3. Yuwono, Hariyudo Fajar, Analisis contagion effect krisis ekonomi Asia Tenggara tahun 1997/1998 menggunakan pendekatan model markov-switchinh variabel tahun 1992.1 - 1997.7 , Undegraduate, January 2008 - January 2008.

Course Subject
1. Institutional Economics, 3 credits, Undergraduate
2. Development Economics, 3 credits, Undergraduate

Research Grant
1. Bank of Indonesia, An Analysis of Saving Behavior in Central Java and Yogyakarta Province, January 1994 - Present.
2. the Department of Cooperative and Development of Small and Medium-scale Firms of the Republic of Ind, An Evaluation of Development and Improvement of Micro credit Program, January 1993 - January 1999.
3. DPP-SPP, Gadjah Mada University, The Impact of Micro credits on the Development of the Rural Small-scale Industries, January 1993 - Present.
4. Bank of Indonesia, An Analysis of Investment Opportunities in Yogyakarta, January 1993 - Present.
5. Inter University Center (IUC), Gadjah Mada University, An Analysis of Prospects of Small-scale Industries in Indonesia, January 1992 - Present.
6. Board of National Development Planning., The Role of Micro credits in Increasing Income of Rural Community, January 1992 - Present.
7. Board of National Development Planning, An Analysis of Poverty and Income Distribution in Indonesia, January 1991 - Present.
8. Board of Regional Development Planning of Yogyakarta Province, An Analysis of Income Distribution in Yogyakarta Province, January 1990 - Present.
9. Inter University Center (IUC), Gadjah Mada University, The Impact of Government Policy on Industrial Development in Indonesia, January 1988 - Present.
10. Inter University Center (IUC), Gadjah Mada University, The Role of Energy in Industrialization in Indonesia, January 1987 - Present.
11. Central Bureau of Statistics (BPS), A Statistical Analysis of Electricity Generation in Indonesia, January 1986 - Present.

Industrial Project
1. Bank Of Indonesia with PSEKP UGM, Baseline Economic Survey in Special District of Yogyakarta, January 2005 - Present.
2. Assessing the Performance and Sustainability of Microfinance Institution: The Case of Village Credit Institution of Bali, January 2005 - Present.
3. PPE FE UGM and BAPPEDA Yogya Province, Informal Sector Strategy for Enhancing Economic Growth of Yogyakarta Province, January 2005 - Present.
4. Center for Economic and Public Policy Studies Gadjah Mada University and PT Bank BTN , Survey for Educational Saving Development, January 2005 - Present.
5. Bappeda Sikka District, Crafting Strategic Planning for Sikka District of East Nusa Tenggara Province, January 2005 - Present.
6. Bank Of Indonesia with PSEKP UGM, Export Oriented Commodity (SIABE) Research in Special District of Yogyakarta, January 2003 - Present

Community Service
1. Farmers of Kecamatan Lendah, The Impact of Socio-economic Fators on Farmers Income: A Case Study in Kecamatan Lendah, Kulon Progo District, Yogyakarta Province., January 1985 -

Articles
1. Lincolin Arsyad, The Prospects of Small-scale Industries Development., Manajemen Usahawan Muda, January 1st 1993, pp.
2. Lincolin Arsyad, Trans-National Corporation and Economic Globalization., Business News, January 1st 1991, pp. non .
3. Lincolin Arsyad, Structure and Performance of Manufacturing Industries of ASEAN Countries, Manajemen Usahawan Muda, January 1st 1991, pp. Non.
4. Lincolin Arsyad, Agribusiness in Indonesia: Facts, Problems, and Prospects., Business News, January 1st 1986, pp. non

Book
1. Lincolin Arsyad, Introduction to Regional Economic Development and Planning, 2nd edition, Yogyakarta: BPFE UGM, 2002.
2. Lincolin Arsyad, Development Economics, 4th edition, Yogyakarta: UU BHP, 1999.
3. Lincolin Arsyad, Microeconomics, 2nd edition, Yogyakarta: BPFE UGM, 1994.
4. Lincolin Arsyad, Managerial Economics: An Applied Microeconomics for Business Management, 3rd edition, Yogyakarta: PT BPFE, 1993.
5. Lincolin Arsyad, Research Methodology for Economics and Business, Yogyakarta: AMP YKPN, 1993.
6. Lincolin Arsyad, Business Forecasting, Yogyakarta: PT BPFE, 1955.

Selected Publication
1. Lincolin Arsyad, Mudrajad Kuncoro, Wihana Kirana Jaya, and Untung W., Good Institution Good Investment , FSDE 2007, HIMIESPA FEB UGM, Yogyakarta, Indonesia, February 24th 2007.
2. Lincolin Arsyad, Assessing the Affecting Factors of Repayment Rate of Microfinance Institutions: A Case Study of Village Credit Institutions of Gianyar, Bali, International Journal of Business, vol. non, pp. non, 2006.
3. Lincolin Arsyad, How Do Microfinance Institutions Cope with Risk and Uncertainty? A Literature Survey., Journal of Indonesian Economics and Business (JEBI), vol. non, pp. non, 2006.
4. Lincolin Arsyad, An Assessment of Performance and Sustainability of Microfinance Institutions: The Importance of Institutional Environment., International Journal of Business, vol. non, pp. non, 2005.
5. Lincolin Arsyad, Institutions Do Really Matter: Lesson from Village Credit Institutions of Bali, Journal of Indonesian Economics and Business (JEBI), vol. non, pp. non, 2005.
6. Lincolin Arsyad, Do Institutions Really Matter? Lesson from Village Credit Institutions of Bali., International Seminar on Micro banking, non, Bali, Indonesia, January 1st 2004.
7. Lincolin Arsyad, Village Credit Institutions of Bali: An Institutional Analysis, 6th IRSA International Conference, IRSA, Yogyakarta, Indonesia, January 1st 2004.
8. Lincolin Arsyad, The Role of Microfinance Institutions in Economic Development: Evidence from Developing Countries, Journal of Indonesian Economics and Business (JEBI), vol. non, pp. non, 2000.
9. Lincolin Arsyad, An Analysis of Total Factor Productivity of manufacturing Industry in Indonesia, 1980 – 1992., Economics and Development Journal, vol. non, pp. non, 1998.
10. Lincolin Arsyad, The Pattern of Manufacturing Development in Indonesia in the period 1976-1993., Journal of Indonesian Economics and Business (JEBI), vol. non, pp. non, 1997.
11. Lincolin Arsyad, An Analysis of Eco-efficiency of Wood Manufacturing Industry: A Comparison between PT Inhutani and Perum Perhutani, Business Journal of Widya Wiwaha School of Business, Yogyakarta, vol. non, pp. non, 1997.
12. Lincolin Arsyad, The Causal Relationship between Energy Consumption and GDP: The Case of Indonesia, Universitas Gadjah Mada Business Review, vol. non, pp. non, 1994.
13. Lincolin Arsyad, The Prospects of Small-scale Industries Development., Manajemen Usahawan Indonesia, vol. non, 1993.
14. Lincolin Arsyad, Understanding Poverty Problem in Indonesia: An Introduction., Journal of Indonesian Economics and Business (JEBI), vol. non, 1992 15. Lincolin Arsyad, Rural Credit System and Microcredit in Indonesia, Journal of MBA IPWI, vol. 1/4, pp. non, 1992.

Sumber:
"Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D Ketua ISEI Yogyakarta", diakses dari http://mm.feb.ugm.ac.id/index.php/news-index/2254, tanggal 2 Agustus 2016.

"Lincolin Arsyad", diakses dari http://acadstaff.ugm.ac.id/MTk1ODA3MjExOTg2MDMxMDAy, tanggal 23 Juli 2016.

Heri Wardoyo, dkk. 2008. 100 Tokoh Terkemuka Lampung, 100 Tahun Kebangkitan Nasional. Bandar Lampung: Lampung Post. Hlm. 331-334.
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Keraton Surosowan

Archive