Anjung Cahaya

Bagi masyarakat Tanjungpinang, Kepulauan Riau, walau daerahnya dikelilingi oleh laut, kata "tepi laut" secara umum ditujukan pada sebuah kawasan antara Jalan Agus Salim dan berakhir di ujung Jalan Hang Tuah yaitu di Pelabuhan Sri Bintan Pura. Semasa masih berstatus kabupaten, tepi laut hanyalah sebuah jalan yang berbatasan langsung dengan laut (pantai). Keramaian terpusat di ujung Jalan Hang Tuah dengan adanya akau yang beroperasi dari sore hingga tengah malam di dalam area Pelabuhan Sri Bintan Pura.

Setelah berpisah dengan Riau dan menjadi provinsi sendiri, aparat pemerintahan Kepulauan Riau segera membangun untuk mengejar ketertinggalan sekaligus menggali potensi guna dijadikan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satunya adalah melakukan pelebaran kawasan tepi laut dan membangun Anjung Cahaya yang difungsikan sebagai pusat oleh-oleh bagi wisatawan saat berkunjung ke Tanjungpinang.

Di tempat ini, selain dijual bermacam jenis souvenir juga jajanan berupa makanan dan minuman. Adapun pendiriannya konon bermula dari keluhan wisatawan yang mengalami kesulitan ketika mencari oleh-oleh khas Tanjungpinang (tempat.co.id). Keluhan-keluhan tersebut diakomodir Pemko Tanjungpinang dengan membangun 12 buah kios berdempet menghadap laut yang dilengkapi dengan area parkir, arena bermain anak-anak, dan taman (haluankepri.com).

Menurut tanjungpinangpos.co.id, pengisi kios adalah para pedagang kaki lima yang terdampak proyek perluasan atau pelebaran tepi laut. Sebelum direlokasi mereka terancam tak bisa mengais rezeki karena lokasi berdagang dipenuhi tumpukan material pelebaran. Sebagai solusinya, Pemko Tanjungpinang melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menggandeng Himpunan Pedagang Kaki Lima Tepi Laut (HPKLTL) memberikan izin sementara pada sejumlah 26 pedagang kaki lima tepi laut berdagang di Anjung Cahaya.

Hasilnya, saat ini Anjung Cahaya tidak hanya dijadikan sebagai pusat penjualan souvenir khas, melainkan juga tempat "nongkrong" warga Kota Tanjungpinang, terutama kawula mudanya. Para "penongkrong" ada yang datang untuk menikmati suasana senja khas tepi laut dan ada pula yang memang ingin menikmati sajian kopi o, teh obeng, atau nasi goreng sembari berdikusi segala macam hal hingga larut malam. (ali gufron)

Foto: https://www.tempat.co.id/wisata/Taman-Anjung-Cahaya-Kepulauan-Riau
Sumber:
"Anjung Cahaya Segera Grand Opening", diakses dari http://www.haluankepri.com/ekonomi-bisnis/bisnis/1864-anjung-cahaya-segera-grand-opening.html, tanggal 10 Desember 2017.

"Pedagang Digeser ke Anjung Cahaya", diakses dari http://www.tanjungpinangpos.co.id/pedagang-digeser-ke-anjung-cahaya/, tanggal 10 Desember 2017.

"Taman Anjung Cahaya, Nikmati Bersantai Ditemani Semilir Angin Laut", diakses dari https://www.tempat.co.id/wisata/Taman-Anjung-Cahaya-Kepulauan-Riau, tanggal 10 Desember 2017.
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Keraton Surosowan

Archive